+1 234 567 8

pemdes@melung.desa.id

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Aktivitas PT Sejahtera Alam Energy dalam pengembangan panas bumi WKP (Wilayah Kerja Pengembangan) Daerah Baturaden Propinsi Jawa Tengah yang lokasinya di Gunung Slamet tepatnya di ketinggian 2.500 mdpl. Kegiatan pengaplingan di areal Gunung Slamet untuk pengembangan panas bumi sudah di mulai pada bulan Febuari 2012 dengan jumlah pekerja 70 orang terdiri dari warga desa Kaligua dan operator dari Bandung.  Setelah kegiatan ini selesai rencananya akan dilanjutkan dengan mendatangkan alat berat untuk membuat atau membuka jalur kelokasi titik pengeboran yang sudah di tentukan sebelumnya.  Meski kegiatan ini efektif sudah berjalan lebih dari 3 bulan namun sosialisasi terhadap masyarakat sekitar Gunung Slamet kususnya wilayah selatan belum pernah di lakukan oleh PT. Sejahtera Alam Energy mengenai dampak positif dan negatifnya dari kegiatan pengembangan panas bumi yang di lakukan di Gunung Slamet.

Lokasi PLTP BaturradenSosialisasi hanya dilakukan ditingkat pemerintah Kabupaten dan Akademisi, masyarkat sekitar tidak pernah dilibatkan dari pemerintah sendiri juga tidak pernah menginformasikan kepada masyarakat. Berbeda dengan wilayah Barat tepatnya di Desa Wanatirta, PT. Sejahtera Alam Energy selain memberikan sosialisasi juga memberikan bantuan untuk pembangunan gedunng Sekolah Dasar, meskipun secara langsung Desa tersebut tidak terkena dampak dari pengembangan panas bumi.  Warsito salah satu warga masyarakat desa di lereng selatan Gunung Slamet merasa khawatir seteleh mendengar informasi adanya kegiatan pembangunan dan penegboran di lereng Gunung Slamet untuk pengembangan panas bumi atau geotemal, meskipun menurut banyak orang bahwa geothermal merupakan energi yang paling ramah lingkungan sedunia, sebagai masyarakat kecil yang tidak tahu apa-apa tetap merasa takut. “Saya khawatir apabila Gunung Slamet di bor nanti yang keluar justru lahar, apa itu tidak membahayakan bagi kami khususnya yang berada di lereng sebelah selatan dan berafa tetap dibawah lokasi kegiatan pembangunan PLTP, dan siapa yang akan bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan itu terjadi” menurut Warsito. Karena selama ini pembangunan di Indonesia tidak pernah memikirkan kwalitas, lebih banyak yang dikorupsi dari pada yang digunakan untuk membangun sehingga kwalitas pembanguananya tidak ada seperti proyek Hambalang dan sebagainya” warsito menambahkan.

Geotermal merupakan energy yang paling ramah lingkungan namun karena pembangunanya berada di ketinggian 2500 mdpl dan dibawahnya hidup jutaan nyawa yang semuanya merasa terancam baik secara langsung maupun tidak langsung dengan adanya pengembangan panas bumi di Gunung Slamet, seperti air yang kemungkinan dampaknya tidak secara langsung dan tidak begitu terasa namun lambat laun akan berkurang.  Setiap ada perubahan yang tertaji pada alam ini pasti ada dampaknya.

Ditulis oleh : Narwin

Loading

Bagikan Berita