Penggunaan tungku dalam proses pemasakan gula merupakan komponen utama. Proses pemasakan gula yang memakan waktu lama membuat perajin gula harus menyediakan bahan bakar yang cukup banyak, untuk dapat menyalakan tungku mereka. Oleh karena itu, penggunaan tungku hemat energi merupakan kebutuhan utama untuk mengurangi bahan bakar dalam proses pemasakan gula. Perajin gula kelapa di Desa Melung sebagian besar menggunakan tungku tradisional, Tungku tradisional yang digunakan masih mengakibatkan polusi udara di dapur dan mengganggu pernafasan. Penggunaan tungku sehat dan hemat energi dapat mengurangi hal tersebut. Inisiatif tungku sehat dan hemat energi yang digagas dalam program kerja KKN PPM Unsoed Pertanian Terpadu diharapkan dapat membantu perajin gula kelapa.
Tanggal 13 Agustus 2015 KKN Unsoed Pertanian Terpadu melakukan demonstrasi plot di rumah Bapak Ngalimi Warga Desa Melung RT 01 RW 04. Adanya demonstrasi plot ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana perbandinganya dengan tungku tradisonal. Selama ini perajin gula di desa Melung memasak gula menggunakan tungku tradisional yang menyebabkan polusi asap. Oleh karena itu pemberian pengetahuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memiliki tungku yang sehat di dapur.
Tungku ini dirancang untuk dapat membakar bahan bakar dengan efisien, menghasilkan panas yang tinggi dan tidak menimbulkan polusi udara di dapur mereka. Tungku menghasilkan panas yang terpusat langsung ke wajan, sehingga tidak ada api yang terbuang keluar, untuk proses pembuangan asap terpusat pada cerobong yang terpasang mengarah ke luar dapur, sehingga asap langsung terbuang ke luar.
1,088 total views, 2 views today