Upaya yang dilakukan oleh Tim Penggalisan Gagasan ternyata mendapat perhatian serius dari Faskab PNPM-Md Banyumas bahkan Koordinator PNPM Provinsi Jawa Tengah sehingga masuk dalam 6 besar lomba Evaluasi PNPM. Dan waktu yang dinanti warga untuk penilaian tentang Perencanaan Pembangunan Partisipasif akhirnya tiba, pada hari selasa 4 September 2012 sekitar jam 10.30 rombongan dari Provinsi yang didampingi Bapermas, PKB Kabupaten Banyumas beserta Faskab masuk ruangan aula Desa Melung dengan disambut oleh para beberapa tokoh pimpinan lembaga tingkat desa dan dari tingkat Kecamatan semua jajaran pengurus UPK, BKAD dan BPUPK lengkap yang hadir, ditambah dari FK dan FT Kecamatan yang sudah sejak pagi menunggu. Acara langsung dimulai dengan ucapan selamat datang dari Kepala Desa Melung dilanjutkan PjOK Kecamatan Sigit Suyatno SE yang menyampaikan ucapakan selamat datang kepada para tim penilai serta berharap Desa Melung menjadi yang nomor satu untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Pada penilaian tentang proses Perencanaan Pembangunan tim penilai yang terdiri Roni Budi S dari Koordinator PNPM Provinsi Jawa Tengah dan Ady Prabowo dari Bapermades Provinsi Jawa Tengah, sementara dari desa terdiri dari BPD, LPKD, TP-PKK, KPMD, dan beberapa warga lainnya. Tim penilai lebih fokus pada cros check tentang apa yang sudah dilakukan dalam proses perencanaan ini apa memang betul dibangun dari bawah, dan dan menanyakan secara acak kepada warga yang hadir yang disesuaikan dengan RPJMDes, semua pertanyaan dilalap habis oleh para warga karena mereka melakukan dan mengalami proses perencanaan dan tidak ada rekayasa. Suasana yang santai ini membuat para peserta tidak tampak gugup. Fokus lebih lanjut tentang Musrenbang, pada tingkat apakah usulan yang diajukan mendapat respon atau berapa persen usulan dalam musrenbang kecamata sampai dengan Kabupaten ini terealisasikan. Dijawab oleh Kepala Desa bahwa proses yang baik ini namun usulan yang diajukan tidak banyak yang teralisasikan, hanya dari dana PNPM yang jelas sudah ada dananya yang terealisasikan, sisa usulan, hanya mengharapakan yang tidak kunjung terpenuhi, ditambahkan jangan-jangan RPJMDes yang sudah dibuat ini tidak pernah dibaca, disambut gelak tawa para peserta. Selain itu ditambahkan usulan selain bidang pembangunan fisik menjadi sesuatu hal yang aneh dan tidak akan dilirik oleh peserta musrenbang Kecamatan.
Pada akhir acara penutupan Roni Budi S menyampaikan beberapa kesimpulannya tentang hasil penilaian, dikatakan apakah desa Melung siap untuk dikunjungi tamu sebagai studi banding nantinya apabila menjadi nomor 1 ? dan kami harus obyektif dalam menilai karena masih ada beberapa desa lagi yang harus kami datangi, namun Desa Melung dalam perencanaan sudah diatas rata-rata dari desa-desa karena sudah memilah-milah perencanaan yang tepat sesuai dengan SKPD yang ada dan sangat lengkap, Desa yang berada di kaki gunung Slamet ini sungguh luar biasa walaupun dengan penduduk miskin berjumlah 372 KK dari 602 KK dan yang menarik lagi kebijakan pengelolaan tanah kas desa diperuntukan untuk warga miskin dalam mengelola pertanian organiknya , lalu disambut dengan tepuk tangan para peserta. Kepala Desa menjawab pertanyaan tentang kesiapan untuk dikunjungi, bahwa kami siap dan sudah biasa kedatangan tamu dari berbagai pihak dapat belajar bersama, menyebabkan saling tukar informasi dan pengetahuan sehingga warga kami akan semakin berdaya. Melihat kesimpulan tersebut perangkat desa dan warga nampak optimis untuk meraih kesuksesan dan desa melung layak untuk mendapat percontohan.
967 total views, 3 views today