Persoalan yang dihadapi petani salah satunya adalah persoalan pengairan. Seperti kita ketahui bersama bahwa air yang tersedia di alam ada 3 (tiga) jenis. Air dari mata air, air sungai dan air bawah tanah. Pada umumnya petani hanya memanfaatkan air sungai dan air yang berasala dari mata air.
Sebenarnya petani mampu mengolah lahan pertanian hanya dengan menggunakan air bawah tanah. Persoalannya adalah bagaimana menyadarkan petani dengan mengembalikan keadaan tanah yang sudah terlanjur tandus.
Seperti janji saya pada tulisan sebelumnya, mari kita lanjutkan dengan membuat MOL II.
Untuk membuat MOL II bahan yang harus disiapkan : Gula merah, toples, nasi yang telah difermentasi dan karet gelang.
Ambilah nasi yang telah difermentasi dan masukan kedalam stoples, masukan pula gula merah sebesar ibu jari tutuplah stoples dengan kertas , setelah 12 jam gula akan meleleh menandakan mikrobanya banyak, selanjutnya tambahkan gula merah 100 gram difermentasi selama 10 hari. Perbandingan 1 Kg Mikroba I dengan 1 Kg gula merah. Setelah 10 (sepuluh) hari maka jadilah MOL II atau mikroba MIKROBA 2.
Catatan hasil pelatihan ini masih ada lanjutannya lho, makanya jangan kemana-mana ! Nantikan episode selanjutnya
Mikroorganisme adalah mahluk hidup renik yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan kaca pembesar. Mahluk hidup tersebut bisa saja mati karena salah dalam mengelola lahan pertanian. Seperti dalam penggunaan pestisida maupun dalam pemupukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Bersama dengan binatang didalam tanah, mikroorganisme memperbaiki kondisi tanah dan membantu pertumbuhan tanaman. Mereka membantu menghancurkan bahan organik dalam tanah, dan mengubahnya menjadi nutrisi yang diserap oleh tanaman.
Mikroorganisme mempunyai fungsi antara lain :
Mengurai senyawa organik komplek menjadi nutrisi yang siap diserap oleh tumbuhan.
Menghasilkan zat-zat yang berguna seperti antibiotik, enzim dan asam laktat yang mampu menekan pertumbuhan penyakit dan mendukung tanah yang sehat.
Akibat dari penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, tanpa kita sadari Mikroorganisme tersebut mati dalam proses pengelolaan tanah. Kita dapat mengembalikan Mikroorganisme tersebut dengan beberapa cara. Berikut adalah cara membuat Mikroorganisme Lokal atau biasa disebut MOL.
Bahan terbaik untuk membiakan mikroba adalah nasi tetapi tidak boleh terlalu lembut dan lengket, karena bakteri aerobik (yang memerlukan udara) tidak bisa hidup dilingkungan seperti itu. Dengen cara sebagai berikut ;
Bahan Nasi, Piti (Besek) kalau tidak ada bisa menggunakan bambu yang dibuat seperti kentong, kertas minyak dan karet gelang.
Ambil nasi pera kurang lebih 100 gram dan masukan kedalam piti atau besek yang telah disipakan lalu tutup dengan menggunakan kertas minyak. Kemudian ikat dengan gelang karet atau bahan yang lain.
Selanjutnya gali tanah dibawah pohon bambu dengan kedalaman 20 cm. Nasi yang sudah dimasukan kedalam besek tersebut masukan kedalam lubang. Kemudian ditutup dengan daun bambu yang kering, setelah 7 hari nasi tersebut akan tumbuh jamur berwarna kuning, putih, hijau, merah. Inilah yang disebut dengan MOL I atau Mikroorganisme Lokal.
Bagaimana penggunaan dan manfaatnya bisa anda tunggu pada tulisan berikutnya.