Kehidupan dalam keseharian di Desa Melung ini tentu sangat berbeda dengan kehidupan saya di kota seperti Jakarta, saya bersama petani di salah satu rumah penduduk di gerumbul Selarendeng RT 02/RW 4. saya turut ambil bagian berperan serta merasakan hidup sebagai seorang petani, menambah pengalaman yang menjadi bahan refleksi kehidupan. Hidup menjadi petani adalah sesuatu yang sangat berarti, ketika kita makanan yang kita makan adalah hasil dari jerih lelah petani yang baru saya ambil dari ladang tadi siang, hampir semua dari kita untuk kita. Dalam kehidupan petani kelekatan serta keakraban yang sangat mendalam dan ini menjadi potensi sosial disini. Sebab keakraban yang sangat mendalam sebagai representasi menunjukan bahwa kebersamaan adalah hal yang larut dalam kehidupan dan ketaatan, bahwa iman kuat yang dimiliki penduduk disini menunjukan betapa taatnya mereka pada agama. Saat adzan mereka berduyun-duyun ke mushola setempat untuk sholat bersama.
Masih banyak lagi yang ku dapat dalam hidup bersama dini. Didesa ini nilai kesenian pun tampak dalam seni musik yang dikenal dengan genjring atau di Jakarta disebut dengan Marawih, bu Daikem yang saya tempati merupakan salah satu pemain genjring yang berlatih setiap hari rabu. Kehidupan disini tidak lepas dari kebersamaan, maka dari itu sebagai mahkluk sosial saya pun turut disadari melalui kehidupan di desa ini, bahawa kebersamaan menjadi hal penting dalam kehidupan kita
Tulisan Gregorius Ranggi Rahputro SMA Kolese Gonzaga XIA4-13 Jakarta
907 total views, 3 views today