+1 234 567 8

pemdes@melung.desa.id

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Gerakan Desa MembangunRabu, 06 November 2013 pukul 11:30 kami rombongan dari Taruna Merah Putih Pacitan berangkat menuju Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas, memerlukan waktu sepuluh jam kami menempuh perjalanan Pacitan-Banyumas karena kondisi kami serombongan yang belum pernah tau Daerah Banyumas. Banyak kejadian-kejadian yang menyesakan dada mulai dari kesasar, mampir-mapir di polsek untuk bertanya jalan hingga ditabrak sepeda motor dari belakang, akan tetapi semua itu kami jalani dengan senang hati karena niat awal kami yang menginginkan untuk belajar.
Jum 22:00 malam kami serombongan sampai di desa melung dengan dijemput oleh Bapak Kepala Desa Melung Udara segar, pepohonan rindang, air melimpah masyarakat yang ramah itulah gambaran umum Desa Melung kami di istirahatkan di rumah Ibu Sulastri yang merupakan salah satu perangkat Desa Melung. Di sinilah kami selanjutnya menginap untuk mengikutu beberapa pelatihan dan dijamu bagaikan tamu agung setiap harinya. Ibu Sulastri bersama Bapak Heru (kades melung) yang setiap hari harus memandu kami kesana kemari untuk mengikuti beberapa pelatihan mengenai eksistensi desa sebagai representasi dari pemerintahan.
Website Desa itulah yang kami tahu ketika kami memutuskan berangkat ke Desa Melung ini dan kami mempunyai keinginan untuk mempelajarinya. Namun tanpa kami sangka sebelumnya bahwa di Desa yang berada di lereng Gunung Slamet ini ada sebuah gerakan yang sangat spektakuler yaitu “Gerakan Desa Membangun” dan disini kami juga diberi kesempatan untuk belajar bersama tokoh-tokoh gerakan desa membangun dan mereka pun dengan telaten memberi penyegaran terhadap otak kami.
Nama Desa Melung sebagai Desa Internet memang sudah melangit dan kami serombongan dari pacitan angkat topi dengan hal ini, jika ngomong teknologi kami memang inferior dibanding tokoh-tokoh desa melung, betapa tidak saat kami dikenalkan dengan alat perangkat lunak yang digunakan dan diajari bagaimana pemakaianya mulai menginstal hingga memakai kami seperti orang yang benar-benar tidak pernah sekolah karena ini memang dunia baru bagi kami, namun berkat ketelatenan para fasilitator kini kami sudah menguasai walaupun masih level rendah.
Sabtu, 09 November 2013, kami serombongan mendapat sebuah kehormatan untuk mengikuti forum kepala desa dan perangkat desa dari binaan gerakan Desa Membangun yang meliputu Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Ciamis (Jawa Barat). Dalam forum ini membicarakan mengenai RUU desa yang akan segera di sahkan dan beberapa permasalahan-permasalahan desa, dalam forum ini juga dihadiri oleh Bapak Farid (Anggota DPR-RI) dan Bapak Budiman Sujatmiko (Anggota DPR-RI dan sekaligus ketua pansus RUU Desa). Dalam forum ini ada suatu hal yang berbeda dari forum-forum kepala desa yang pernah kami ikuti, yang bisanya memperbincangkan “ berapa periode jabatan Kepala Desa, berapa gaji Kepala Desa, dan berapa luae bengkok Kepala Desa”, namun di forum ini benar-benar memperbincangkan solusi-solusi untuk masa depan desa.

Ruang Belajar Desa Melung

Awalnya mengikuti forum ini kami merasa canggung karena dari sekian banyak peserta dalam forum hanya kami serombongan yang bukan perangkat desa apalagi ketika kami diminta untuk memperkenalkan diri, mendengar penuturan kepala desa yang mengenalkan diri sebelumnya, mereka menceritakan perkembangan desanya masing-masing kami sempat bingung apa yang harus kami katakan. Namun rasa canggung itu malah menjadi pemantik semangat bagi kami untuk belajar dan akhirnya kami bisa mengikuti dengan lancar.
Secara umum banyak hal yang kami dapatkan di Desa Melung ini baik secara teori, praktek, dan strategi yang nantinya dapat kami aplikasikan di desa tempat kami tinggal dan mengabdi. Dan dari Desa Melung ini juga kami dapat menyimpulkan bahwa desa adalah sumber kekuatan negara dari segala hal, desa juga merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa bila dikelola dengan baik maka dari itu desa harus dikembalikan kepada hak asal usulnya.
Senin, 11 November 2013 saatnya kami berpamitan untuk kembali kepada habitat kami di Pacitan, kami mohon ma’af atas segala kekhilafan kami selama di desa melung dan kami ucapkan terimakasih atas segala sesuatu yang telah diberikan kepada kami dan mudah-mudahan dapat kami aplikasikan di Desa kami, hanya tuhan yang dapat membalas semuanya. Mudah-mudahan kebersamaan yang singkat ini menjadi tonggak sejarah untuk Restorasi Desa. (Septian dwi Cahyo, Taruna Merah Putih Pacitan)

Loading

Bagikan Berita