Penyelenggaraan lomba pidato dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2013 di Desa Melung mengambil tema “Nasionalisme”. Kegiatan ini dalam rangka menyambut hari lahir Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang ke 59. Berikut adalah salah satu cuplikan pidato yang dibawakan oleh Siti Khalimah sebagai juara II dalam lomba tersebut :
Assalamua’laikum warrahmatullohiwabarakatuh :
Hadirin yang saya hormati, 68 (enam puluh delapan) tahun sudah sang saka Merah Putih berkibar di bumi persada tercinta. Cucuran darah dan airmata mewarnai perjuangan pahlawan bangsa kami demi merebut kemerdekaan. Kala itu semboyan bangsa kita adalah “Merdeka atau Mati” sebuah semboyan yang menggerakan kekuatan bangsa yang tertindas.
Tatkala kemerdekaan sudah diraih, gegap gempita, suka cita bergemuruh didada rakyat Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945 tersemat sebagai hari keramat bagi Bangsa Indonesia. Indonesia MERDEKA, dada membusung, kepala mendongak, dan citra negeri terangkat.
Kebanggaan akan negeri yang subur nan elok dengan segala keanekaragaman sukudan budaya, serta oleh kekayaan alam yang melimpah ruah yang tiada tandingannya. Pesona negeri inipun menebar harum kepenjuru dunia, negeri yang menhijau dari dataran Aceh hingga pegunungan di Merauke. Negeri yang subur akan beragam tanaman tersebar dari ujung Pulau We sampai perpatasan Papua Nugini yang mengundang decak kagum penghuni bumi ini.
Hadirin yang saya hormati,
Inilah Indonesiaku, Negeri yang teramat aku cintai, meskipun semua kebanggaan, keindahan dan segala pesonanya iti hanya merupakan puing-puing masa lalu, yang terlanjur menjadi dongeng sebelum tidur. Kini surga itu telah hilang ditelan amukan zaman dan murka sang waktu. Sungguh ironis, Bangsa Indonesia seakan tidak sanggup lagi bangkit dari keterpurukan, satu persatu budaya dan asetbangsa kita dicuri dan diakui bangsa lain. Perlahan-lahan semua kekayaan alam kita diambil tapi bukan oleh kaum imperialis tapi oleh pengkhianat-pengkhianat bangsa yang tega menjual aset dan kekayaan bangsanya sendiri. Oleh karena itu wahai saudaraku sebangsa dan setanah air mari kita pertahankan yang masih tersisa demi keberlangsungan kita bersama.
Hadirin yang saya hormati, dan rekanku pelajar yang budiman,
Sebagai generasi muda harapan bangsa, menjadi sosok yang pintar saja itu tidak cukup, tetapi berakhlak mulia dan berbudi pekerti sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suatu dunia peradaban yang adil dan sejahtera. Negeri kita ini membutuhkan orang-orang yang berilmu dan beriman. Hanya generasi yang berilmu dan beriman serta beramal solehlah yang dapat menyelamatkan Bangsa Indonesia dari carut marut kezaliman dan keangkaramurkaan.
Wassalamualaikum …
992 total views, 6 views today