Melung, 29 Juni 2013 Sebanyak 293 orang hari ini (Sabtu, 29 Juni) menerima kartu perlindungan sosial (KPS). Kartu tersebut nantinya akan digunakan untuk mengambil uang bantuan langsung sementara (BLSM) dampak atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pembagian kartu dilakukan langsung oleh pegawai kantor pos, yang didampingi oleh perangkat Desa Melung. ”Sedianya kartu tersebut akan dibagikan pada hari Selasa, namun karena belum ada kesiapan di desa maka pembagian tersebut diundur pada hari Sabtu. Kesiapan dalam pembagian kartu lebih kepada tingkat kecemburuan antara yang menerima dan yang tidak menerima. Sehingga untuk mengantisipasi dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan maka perlu adanya semacam sosialisasi terkait dengan BLSM”. Seperti dituturkan oleh Narwin selaku Kepala Dusun di Desa Melung.
Musyawarah pembahasan tentang adanya BLSM sendiri dilaksanakan pada hari Selasa (malam hari) dimana pada musyawarah tersebut menekankan bahwa jumlah penerima kartu BLSM adalah yang membuat BPS. Dan desa atau perangkat desa hanya membantu untuk membuatkan undangan bagi yang menerima kartu BLSM. Namun lebih dari itu inti musayawarah yang dihadiri oleh sejumlah tokoh di desa adalah upaya agar masyarakat tidak salah dalam menyikapi adanya bantuan yang sifatnya hanya sementara dan lebih mengedepankan rasa kebersamaan sesama warga desa.
Memang berangkat dari pengalaman pada pembagian bantuan langsung tunai (BLT) tahun 2008 banyak menyisakan konflik dimasyarakat. Dan banyak warga masyarakat desa mengira bahwa kartu pengambilan BLT yang membuat adalah perangkat desa. Rasa kegotongroyongan dan kerukunan antara sesama warga masyarakat juga menjadi persoalan dikarenakan rasa kecemburuan dimasyarakat. Di Desa Melung sendiri ada 293 KK yang menerima kartu BLSM dari 518 KK.
937 total views, 6 views today